Selasa, 08 Februari 2011

TIPS MENDAMPINGI ANAK BELAJAR PERKALIAN


Kali ini BERBAGI ILMU akan membagikan tips bagaimana mendampingi anak belajar MATEMATIKA.
Bagi anak-anak belajar adalah bermain, bermain adalah belajar. Konsep seperti inilah yang harus dipegang oleh para guru dan juga para orang tua. Bagaimana membuat suatu kondisi yang sebenarnya dalam pandangan anak adalah bermain namun sebenarnya dia sedang belajar.

Apalagi pelajaran anak SD sekarang memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kurikulum yang sama-sama SD satu atau dua dekade tahun yang lalu. Oleh karena itu para guru dan orang tua haruslah lebih kreatif dalam mendampingi anak.
Banyak orang tua yang pusing, cemas, bahkan marah-marah, hingga keluar kata-kata yang tidak pantas buat anaknya ketika ia mendampingi anaknya belajar karena anaknya tidak paham-paham dengan pelajaran yang diterangkan orang tuanya. Kejadian seperti ayah membanting buku anaknya, ibu meneriaki anaknya bodoh, goblok, dan lain-lain semacam itu, acap kali terlihat dan terdengar di rumah-rumah manakala orang tua mendampingi anaknya. Seringnya hal itu terjadi ketika ibu atau ayah mendampingi anaknya belajar Matematika.
Pada kesempatan ini saya ingin BERBAGI ILMU mengenai bagaimana belajar dan bermain Matematika yang menyenangkan dalam mengajari anak perkalian atau pembagian. Prinsip permainan ini sebenarnya sama dengan permainan membuka dan memasangkan gambar atau kata. Jika pasangannya benar berarti ia akan terbuka kalau salah akan tertutup kembali.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.      Siapkan kertas asturo sebanyak dua warna (Warna bebas yang penting berbeda). Gunting kertas asturo tadi menjadi sebuah kartu dengan ukuran 5 x 7 cm.
2.      Kertas warna pertama tulisilah perkalian (3 x 7, 4 x 8 dsb), sedang kertas warna yang berikutnya adalah jawabannya (21, 32 dsb) 


3.      Buatlah 20 pasang perkalian dan jawabannya (berarti sebanyak 40 kartu)
4.      Sekarang kartu itu siap digunakan untuk bermain. Permainan akan lebih seru jika dilakukan 3-4 orang.
5.      Acak kartu sedemikian rupa dan taruh kartu-kartu itu dalam keadaan tertutup. 


6.      Sebelum dimulai membuka kartu-kartu terbut, sebaiknya ditentukan terlebih dahulu siapa yang giliran pertama, kedua dst. Dengan cara diundi atau hom pim pah
7.      Mintalah yang giliran pertama untuk membuka satu kartu yang berisi perkalian  lalu tanyalah jawabannya berapa dan mintalah kembali untuk membuka dan memilih satu kartu jawabannya. Jika antara kartu perkalian dan kartu jawaban belum benar, kembalikan kartu itu dalam keadaan tertutup. Dan giliran membuka kartu berpindah ke pemain berikutnya. Namun apabila kartu perkalian dan jawaban itu sudah klop. Kartu itu jadi milik sementara pemain tersebut. Karena menjawab dan memilih benar pemain tersebut tetap berhak membuka kartu perkalian dan jawaban sampai ia melakukan kesalahan. Begitu seterusnya hingga semua kartu terbuka. Pemenangnya adalah mereka yang memiliki pasangan kartu perkalian dan jawaban yang paling banyak.
 Dengan cara ini tanpa sadar anak menghafalkan perkalian tanpa kata-kata amarah dari orang tua. Anak pun senang, orang tua pun riang.
SELAMAT MENCOBA. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar